REVIEW / SKEYNDOR Power Retinol Intensive Repairing Serum-in-cream

Bertahun-tahun saya nggak pernah bisa suka, mengerti kinerja dan faedah Retinol ini.
Berkali-kali mencoba nggak pernah kebeneran. Berkali-kali pula putus asa, udah diceramahin panjang lebar sama @deszell karena “lo itu udah harus pake Retinol!” (begini amat yak punya temen, sama orang tua galak amat). Nggak nemu juga kombinasi produk dan protokoler yang pas di kulit saya ini.
Kemudian pada suatu hari menemukan yang satu ini, rasanya bagai menemukan tambatan hati #eaaaaakkk
Retinolnya serius, 0.09% (3000IU/g) dan memang efeknya nggak bercanda ya.
Ini yang modelnya bangun pagi, lihat kaca kemudian kaget: lhah mukanya terlihat "rapi" nggak sembab kendur berkerut, kemudian dalam beberapa hari mulai tampak semburat segar merona di pipi... Serius saya nggak lebayatun kali ini.
Buat gadis berusia 46th, usaha niat mencapai semburat rona itu sungguhlah sebuah perjuangan HQQ.
Jadi pas lihat produk ini bisa memberikan efek demikian hanya dalam 2-3 hari - ya wajib sedia dilapak laaahh!
Masalah utama penggunaan Retinol adalah efek sampingnya yang mengeringkan kulit (banget) dan bagi yang kulitnya tidak cukup kadar kelembapannya, malah jadi menjurus ke arah dehidrasi. Ini pembahasan bagi produk Retinol yang tergolong actives ya, bukan Retinol yang hanya jadi salah satu komponen kecil dalam struktur adonan sebuah produk. Udah masuk tahap kelas berat, bukan Retinol versi “pemeliharaan lingkungan kulit” hehehe.
Produk ini jadi menyenangkan karena meskipun dia masuk di kelas berat dengan % Retinol yang tinggi, namun formulanya elegan ke kulit dan medium perantara penyampaian retinolnya adalah dalam bentuk cream yang sangat hydrating namun mudah diserap oleh kulit. Teskturnya pun tidak pekat padat, melainkan menyerupai Emulsion.
Skeyndor juga punya serum ini dalam versi Emulsion sih, tapi sekali lagi menurut saya yang cream ini lebih mantap dan menyeluruh dalam merawat kulit. Kalau kulitnya masih muda, kelembapan dan tekstur masih oke, boleh dicoba yang versi Emulsion-nya. Bagi kulit saya pribadi, yang cream ini yang lebih nyata khasiatnya memperbaiki kulit. Area naso-labial (garis senyum) serta area antara alis yang sering posisinya kusut, jadi jauh membaik. Lekukan tidak lagi sedalam dulu, dan yang utama jelas bahwa penampakan pori-pori pun jauh mengecil!
Sama sekali nggak bikin kering, nggak juga rawan memangapkan pori-pori kalau nggak banyak pakai buffer produk melembapkan diantaranya. Saya sarankan digunakan di slot serum paling akhir, sebelum Emulsion dan Cream.
Cukup digunakan sekali sehari aja ya, dan kalau saya masih di campur Facial Oil juga untuk di oles berbarengan.
Btw si Facial Oil ini adalah kunci penentu kenapa dulu-dulu saya selalu nggak berjodoh sama si Retinol apapun ini. Jaman dulu, belum ada retinol yang diformulasikan sekaligus dengan unsur kelembapan yang dibutuhkan untuk kompensasinya. Sementara dulu juga saya masih waswas banget untuk kenalan sama Facial Oil. Jadi jangan khawatir, semua orang pernah terjerumus dalam masa kegelapan juga di masa lalu. Yang penting sekarang sudah menuju arah yang lebih terang, cerah, minim kerut kuyu menggelambir nggak karuan kan?
Memang mahal, jelas ini masuk kelas premium. Dengan hasil yang serius juga. Amat recommended buat kaum penghamba Retinol maupun siapa aja yang perlu perawatan anti-aging dengan hasil Oke!
Tanpa malu-malu, ini sekarang masuk sebagai produk Retinol paling bagus yang pernah saya gunakan dan selalu saya rekomendasikan kemana-mana. Cobain sendiri deh kalau penasaran!