NARUKO Taiwan Magnolia Brightening & Firming Mask Ex, Self-Love yang Sesungguhnya

Oleh: Fransiska Anggraini
Semakin dalam berkubang di lembah per-skincare-an, semakin banyak tahapan skincare yang bikin penasaran untuk dicoba. Dulu rasanya kulit oke-oke aja cuma dicuci pake sabun muka yang beli di convenience store, terus langsung dibalurin moisturizer.
Lha sekarang, dari cara cuci mukanya aja kalo mau paripurna mesti 2 langkah, terus abis itu pake toner dulu sebelum masuk ke slot serum dan kawan-kawannya. Di sela-sela tahapan itu, ada lagi ritual sheetmask-ing.
Sheetmask-ing Perlu Nggak, Sih?
Pengen instan menghidrasi dan menutrisi kulit, terutama di saat-saat kulit lagi butuh perhatian khusus (misalnya, abis seharian di bawah matahari atau makeup-an tebal dari pagi sampe malam), ya sheetmask jawabannya! Pake sheetmask itu ibarat lagi kehausan di tengah cuaca yang panas, trus
disodorin segelas gede es blewah.
Apakah tiap haus harus minum es blewah? Ya nggak, karena selalu ada opsi air putih atau apa pun yang ada di kulkas. Tapi niat nyari blewah di saat lagi ngidam es blewah itu salah satu ekspresi self-love. Begitu pun dengan sheetmask, yang begitu ditempelin di muka, seketika bikin kulit dingin, rileks, dan lupa masalah duniawi. Jadi, sheetmask itu emang nggak harus, tapi kalo bisa dan mampu ya lebih bagus buat memanjakan kulit. Makanya, banyak perusahaan skincare yang mengomunikasikan ritual sheetmasking ini pake angle self-love.
Salah satu sheetmask favorit saya adalah Naruko Taiwan Magnolia Brightening & Firming Mask Ex.
Nyobainnya barusan sik (ke mana aja?), padahal sebelumnya cukup sering pake sheetmask Naruko varian lain. Dari segi harga, masker ini menengah lah. Nggak murah-murah amat, tapi juga nggak mahal-mahal amat. Harganya sesuai sama kualitas yang ditawarkan, value for money ceunah!
Nggak Sesuai Ekspektasi
Ekspektasi saya sama sheetmask ini minimal enak dipake kayak sheetmask-sheetmask Naruko lain yang pernah saya cobain. Salah satu kelebihan sheetmask buatan Taiwan itu di antara lipetan sheetmask-nya ada sejenis kertas foil yang bikin maskernya gampang dibuka dan dipake tanpa kerutan.
Tapi pas kemasan sheetmask Magnolia ini dibuka, saya kecewa karena si foil terobosan kebanggaan perusahaan skincare Taiwan itu nggak ada. Jadinya rada susah mengurai si lembaran basah bersimbah essence yang menyatu selama dalam kemasan. Tapi karena material sheetmask-nya rada tebel, nggak butuh lama buat ngebuka masker dan nemplokinnya ke muka.
“Huwow, ini panjang sampe leher dan bidang mukanya pun lebar!” kata saya dalam hati, yang seketika batal bete gara-gara ketiadaan si foil di antara lembaran masker.
Di umur menjelang pertengahan kepala 4 ini, saya merasa makin butuh sesuatu yang mengencangkan. Pas mengklaim untuk efek firming, ternyata Naruko ini serius!
Begitu sheetmask terbuka penuh, terlihatlah si cantelan kuping di sisi pipi kanan dan kiri, plus di area rahang. Cantelan kuping di samping pipi lebih untuk bikin sheetmask nggak geser waktu bergerak, oke, ini keren! Tapi begitu lihat si cantelan kuping yang tujuannya untuk narik rahang biar kenceng (buat efek firming), oke Naruko, kamu dapet nilai plus karena jenius!
Ini sik serasa minum es blewah panas-panas trus masih dikasih suguhan pizza, plus dikepelin duit buat jajan skincare!

Kehebatan Magnolia
Essence yang terkandung per kemasan sheetmask adalah 30ml (ukuran rata-rata satu botol serum, nampol banget, kan?) dengan teksturnya milky kayak lotion. Baunya sendiri samar-samar, jadi nggak mengganggu. Yang dipake untuk seri Naruko Magnolia alias bunga cempaka ini adalah ekstrak kulit pohonnya, yang emang terkenal berkhasiat sebagai antribakteri, antioksidan, dan efektif untuk menghidrasi sekaligus menghaluskan kulit.
Ekstrak kulit pohon magnolia ternyata beratus-ratus tahun dipake di pengobatan Cina untuk anti- inflamasi, di mana inflamasi itu sendiri adalah tanda kulit memproduksi radikal bebas yang berlebihan untuk melawan paparan matahari, polusi lingkungan, dan zat-zat beracun lainnya (yang juga bisa didapat dari makanan). Di taraf normal, badan kita bisa mentolerir radikal bebas. Tapi kalo jumlahnya abnormal, radikal bebas bisa merusak sel kulit, yang adalah pangkal pembentukan garis-garis halus, kekendoran, dan kemerahan di kulit yang jadi momok banyak orang yang udah berumur.
Nah, karena kulit pohon magnolia mengandung zat magnolol dan honokiol yang adalah antioksidan 1000 kali lebih nampol dari Vitamin E, makanya untuk dipakelah dia untuk mengusung janji-janji melawan tanda-tanda penuaan alias melawan inflamasi di kulit yang bikin kulit cepet menua.
Tapi kalo ngomongin fungsi brightening di sheetmask ini, yang bertanggung jawab adalah tiga bahan yang terkandung di essence-nya, yaitu ekstrak akar Licorice (Glycyrrhiza glabra), Arbutin, dan Tranexamic Acid. Dengan pemakaian teratur (tiap 3 hari selama sebulan), saya merasa noda bekas jerawat berkurang dan nyaris hilang. Kulit juga terasa lebih halus, tapi ini sepertinya juga ada andil dari serum Retinol yang rutin saya pake untuk mempercepat regenerasi sel-sel kulit.
Nggak Mau Rugi
Karena nggak mau rugi, saya seneng pake sheetmask rada lamaan dari rekomendasi pemakaian. Misalnya dibilang maksimal 20 menit aja, tapi saya sengaja biarin di muka sampe sejam. Toh masih lembap ini sheet-nya! Lagian karena disambi ngerjain macem-macem, biasanya suka nggak merhatiin waktu. Ternyata kebiasaan ini nggak bagus lho gaes, karena alih-alih menghidrasi muka, sheetmask kering yang nempel di muka justru bisa menyedot kelembapan di kulit.
Nah sheetmask Naruko Magnolia ini tuh ternyata setelah sekitar 15-20 menitnya sisi luarnya mengering (mungkin karena saya duduknya di ruangan ber-AC ya!). Tapi ini jadi semacem alarm untuk segera melepas masker biar kekeringannya nggak keburu merembet ke bagian dalam masker (pas dicek, sisi yang nempel ke muka masih lembap).
Karena essence-nya melimpah banget (ingat, 30 ml=sebotol penuh serum!), sisanya cukup banget buat diolesin ke leher, dada, pundak, dan tangan biar ikutan nggak cepet kisut. Jadiii apakah bakal repurchase? Pastinya! Barusan beli satu boks, setelah sebelumnya beli ketengan.
Jujur, saya nggak terlalu peduli sama fungsi brightening-nya karena udah telanjur cinta sama model maskernya yang pake cantelan kuping buat narik rahang biar kencang tanpa tanem benang!
Ngomong-ngomong, pada tahu nggak, biarpun yang bikin ngetop ritual sheetmasking ini adalah Korea, tapi penemu sheetmask itu adalah Jepang? Konon, para Geisha lah yang pertama kali nyelupin potongan bahan sutera (sisa dari bikin kimono) ke air kembang, trus ditempelin ke muka sebagai ritual skincare mereka. Arigatou, Geisha, udah ngajarin buat merawat diri sebagai self-love sesungguhnya!