Perlindungan Matahari Tropis dengan Sunblock

Dari dulu paling susah gebah-gebah orang supaya rajin melindungi diri terhadap paparan matahari. Setelah sekian lama susah payah, akhirnya mulai tersadar akan pentingnya melindungi diri dari terpaan matahari tropis yang ganas ini.
Memang nggak mudah, karena sebagai orang Melayu berkulit sawo matang, kita tidak dilahirkan dengan gen “khawatir terbakar matahari” sih emang. Namun seperti yang kita semua ketahui, dampak paparan tanpa proteksi terhadap matahari ini akan muncul jauh belakangan. Paling dramatis biasanya setelah hamil, melahirkan, menyusui. Atau memasuki ambang usia tertentu.
Ditambah lagi, sifat kerusakannya adalah permanen dan tidak bisa kembali lagi seperti semula (irreversible) - haduh ini dia yang gawat!
Akhir-akhir ini topik “berjemur” kembali hangat dibahas akibat Covid-19 yang konon, salah satu pencegahannya adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh yang bisa ditambah dengan rajin bermandikan sinar matahari.
Lalu Bagaimana dong Jeng Cara Pakai Sunblock dan Berjemur yang Benar?
Banyak pro-kontra kontroversi dalam menunaikan upacara mandi matahari ini. Sebagai orang yang sudah lumayan lama mengamati simpang-siur informasi tentang matahari, dibawah adalah beberapa pedoman pribadi saya akan masalah tersebut.
Harap dicatat, saya bukan dokter. Ini pendapat pribadi yang dirangkum dari berbagai narasumber, dan terutama sekali: pengalaman. Sebagai orang yang tumbuh tinggal di tepi laut, seharian berpanas terik, banyak main di luar ruang, berenang seharian, tidak pernah takut matahari maupun menghindari panas-panasan, di usia 40 udah lewat banyak ini, berbagai dampak kejadian sudah terpampang nyata.
Belajarlah dari pengalaman ini, sebab yang namanya penyesalan tidak mungkin datang duluan.
Semoga bisa dipertimbangkan, berfaedah dan diamalkan ya!
- Sinar matahari paling aman adalah sebelum jam 10 pagi (saya sendiri membatasi sampai jam 9 saja) dan setelah jam 3 sore (buat saya setelah jam 4).
- Menggunakan sunblock, tabir surya, itu hukumnya wajibbb tanpa ada negosiasi. Selama matahari sudah mengintip, oleslah sunblock. Meskipun baru jam 5.30 pagi atau sudah jam 5.00 sore. Mutlak.
- Sunblock itu tidak ngeblok matahari dari diserap tubuh. Yang ditangkal adalah efek buruknya. Badan tetap bisa menyerap vitamin D nya kok. Percayalah padaku, Kisanak.
- Nggak ada orang pakai sunblock dijamin nggak tambah item juga lho. Meskipun begitu, kulitnya nggak jadi rusak, terbakar apalagi mengelupas. Proses menggelapnya kulit itu mekanisme alami pertahanan tubuh. Itu proses normal, yang dihindari itu kerusakan akibat paparan mataharinya.
- Jangan lupa reaplikasi. Waterproof sunblock (jika digunakan tanpa berkecimpung dalam air dan berkeringat sedikit aja) maksimal bertahan 4 jam tanpa reaplikasi. Sunblock biasa? Harus reaplikasi dalam 1 jam (jika banyak berkeringat) atau 2 jam (tanpa kringetan).
- Selain berbentuk lotion atau cream, sunblock juga bisa dijumpai dalam bentuk spray (cara favorit saya reaplikasi sehari-hari), stick (ini paling menyenangkan buat main air dalam waktu agak lama, karena bentuknya yang lebih padat dan tidak mudah hilang diserap kulit maka memberi perlindungan ekstra dan bisa dioles beberapa lapis sekaligus juga), sun-powder (ini paling membingungkan cara pakainya dan memperkirakan perlindungan yang diberikannya) serta cushion (ini cepat praktis dan simpel buat yang nggak perlu dandan lengkap).
- Pilih tabir surya ternyaman bagimu, jangan pelit nggak mau keluar dana sedikit lebih banyak hanya untuk sunblock. Percayalah, kalau sunblock-nya nyaman, kamu akan lebih rajin pakai. Terutama untuk reaplikasi, pilih yang sesuai dengan kegiatanmu ya. Pilihannya ada banyak lho, jangan males!
- Paparan sinar matahari melalui kaca tidak akan mengurangi khasiatnya, kecuali kaca itu dilapisi UV protection (jendela rumah biasanya kan polos aja, kecuali kaca mobil yang sudah digelapkan juga). Jadi sambil masak di dapur juga bisa sambil “menabung” matahari kok.
- Jangan lupa DOUBLE CLEANSING menggunakan oil-based First Cleanser setelah menggunakan sunblock. Banyak sekali permasalahan kulit terjadi akibat sunblock tidak dibersihkan dengan tuntas (bukannya beneran nggak cocok sama sunblock tersebut ya).
- Mau olahraga pagi? Saya biasanya hanya basuh wajah bekas skincare semalam pakai air, keringkan, pakai First Essence + Hydrating Toner + Sunblock secukupnya. Selesai berkegiatan, baru Double Cleansing dan dilanjutkan rutinitas skincare lengkap seperti biasanya.
- Olahraga sore? Hapus dulu seluruh makeup dan sisa sunblock pagi hari dll, ini saat yang tepat untuk menggunakan micellar water atau oil-based cleansing wipes atau micellar cleansing wipes. Basuh air, gunakan sunblock selengkapnya (jika olahraga dengan terpapar matahari). Selesai olahraga, baru Double Cleansing + lanjut rutinitas skincare malam hari.
Gimana? Jadi lebih percaya diri kan berkegiatan di luar ruang tanpa khawatir menantang matahari?
Nikmati berkah Tuhan tinggal di negara tropis. Kasihan lho kalalu bule, harus jauh-jauh main ke Indonesia untuk bisa menikmati matahari yang tersedia setiap hari sepanjang tahun.
Jangan takut, lindungi aja!
Penjelasan lebih lengkap tentang sunblock bisa klik di sini
Cari tahu juga Sunblock favorit Jeng Bening dan Sunblock yang paling disukai pelanggan Bening Bersinar
Yuk, cari di sini sunblock mana yang paling nyaman bagi kulitmu.
Izzatur Rahmah — November 11 2020
Entah kenapa kalau sunblock spray itu menurutku masih kurang nampol kalau dipakai. Entah salah merk atau salah penggunaannya. Tetap lebih meyakinkan kalau pakai sunblock berbentuk cream atau lotion.