Mitos dan Fakta Mineral Oil

Ilustrasi Mineral Oil - Bening Bersinar

Oleh: Fransiska Anggraini 

 

“Katanya” vs. Fakta Seputar Mineral Oil

Katanya mineral oil, salah satu jenis minyak yang paling sering dipake untuk bahan skincare, bikin kulit kering dan muka lebih cepet keliatan tua. Di pasaran juga makin marak produk-produk yang mengklaim mineral oil-free atau petrochemical-free di labelnya. Bener nggak sik mineral oil sejahat itu untuk kulit?

Tapi sebelumnya, gimana kalo kita cari tahu dulu apa sebenarnya minyak yang bikin industri kecantikan pada heboh ini.

Jadi gaes, secara definisi, mineral oil itu adalah minyak bening dan nggak berbau yang diproses dari petroleum. Apaaa? Petroleum yang minyak mentah dari minyak bumi untuk diolah jadi bensin itu? Iya, yang itu!

Tunggu, jangan panik dulu, karena petroleum alias petrochemical itu grade-nya macem-macem. Memang ada yang diolah untuk jadi bensin, minyak tanah, pelumas mesin, tapi ada juga yang cosmetic grade dan aman untuk skincare. Merek Vaseline Petroleum yang terkenal bagus untuk lip balm dan dioles ke kulit yang kering itu bahannya mineral oil.

Suudzon Pangkal Parno

Yang bikin orang-orang parno sama mineral oil ternyata karena mereka khawatir mineral oil mengandung zat berbahaya. "Ya kan asalnya dari minyak bumi alias fosil yang terkubur jutaan tahun di kerak bumi, masa iya aman untuk ditemplok ke muka?", gitu kira-kira concern mereka. Trus diulik lebih dalem lagi, suudzon kalo mineral oil mengandung zat berbahaya ini karena orang-orang itu sebenarnya parno sama banyak hal di sekitar kita yang dikit-dikit bisa bersifat karsinogen atau pemicu kanker.

Mereka sepertinya belum ngeh kalau sebelum bisa jadi bahan kosmetik atau skincare, petroleum harus ngejalanin proses pemurnian dulu. Sementara minyak mentah yang untuk diolah jadi bensin atau pelumas, ya emang nggak pake proses pemurnian, jadi sebetulnya nggak perlu parno kalo bahan buat bensin sama dengan yang buat muka. Karena proses pemurnian yang optimal, makanya tampilan mineral oil ini bening dan riset udah membuktikan kalo mineral oil ini aman dan bahkan jarang memicu reaksi alergi.

Mineral oil banyak dipake untuk kosmetik dan perawatan tubuh maupun wajah karena efektif, murah, dan terbukti aman. No play-play gaes, track record keamanannya untuk kulit udah lebih dari 100 tahun. Mineral oil juga sifatnya stabil (tetap cair di udara dingin, nggak kayak minyak dari tumbuhan dan kacang-kacangan) dan punya shelf life yang lama. Fakta ini bertolak belakang banget sama minyak-minyak alami dari tumbuhan yang shelf life-nya pendek dan bisa memicu iritasi kalo udah kadaluarsa atau penyimpanannya nggak bener.

Berikut beberapa “katanya” seputar mineral oil dan pelurusannya berdasarkan fakta-fakta.

 

1. Katanya: Mineral oil bikin kulit kering dan ujung-ujungnya muka keliatan lebih tua.

    Faktanya: Mineral oil itu sifatnya oklusif alias jadi penghalang antara air dan minyak, yang artinya bikin air yang tersimpan di bawah kulit nggak gampang menguap. Jadi anggapan mineral oil bikin kulit kering itu hoax, karena justru sebaliknya. Produk skincare yang mengandung bahan ini akan bikin kelembapan kulit tahan lama. Udah diakui banyak penelitan sebagai emollient yang efektif, mineral oil adalah salah satu bahan yang sering dipake untuk moisturizer. Tahukah, gaes, baby oil itu juga sebenernya mineral oil yang cuma dikasih parfum khas bau bayi? Sebuah artikel di majalah US Pharmacist bahkan pernah nyebutin kalo mineral oil (maksudnya baby oil) itu aman dan efektif untuk dioles ke kulit bayi untuk pencegahan lecet kena gesekan popok. Kalo bikin kering kan pasti udah dari dulu bayi-bayi protes, ya?

     

    2. Katanya: Mineral oil bikin jerawatan.

      Faktanya: Di beberapa kasus, justru mineral oil meredakan jerawat karena sifatnya yang melembapkan. Ingatlah gaes, jerawat bisa muncul karena produksi minyak yang berlebih untuk mengompensasi kulit yang kering. Tapi setelah diteliti, di mana hasilnya juga dimuat di Journal of Cosmetic Dermatology, mineral oil yang udah grade kosmetik ternyata nggak menyumbat pori (non-comedogenic). Kulit orang-orang yang diteliti setelah dioles mineral oil pun nggak ada yang bereaksi negatif. Molekul mineral oil ini berukuran gede jadi emang bakal cuma nangkring di permukaan aja, nggak akan masuk ke bawah kulit. Karena sifatnya oklusif itu tadi, mineral oil juga bahan pelarut kotoran terbaik dan sering jadi bahan utama, atau bahkan satu-satunya, dari berbagai produk first cleanser.

       

      3. Katanya: Bahan-bahan kimia di mineral oil bisa memicu kanker.

        Faktanya: Tujuan mineral oil melewati proses pemurnian adalah biar partikel-partikel kimianya tersaring dan lebih aman buat kulit. Kalo nggak aman, apalagi sampe memakan korban, pasti dari dulu nggak dipake lagi buat produk-produk kosmetik dan perawatan yang notabene pemakaiannya harian, nggak cuma sebulan sekali doang! Penelitian pun udah berkali-kali membuktikan kalo mineral oil ini nggak memicu kanker.

         

        4. Katanya: Ahli dermatologi dan ahli kosmetik nggak rekomen mineral oil

          Faktanya: Sifat mineral oil yang nggak berwarna dan nggak berbau, selain murah dan nggak bikin alergi, plus nggak menyumbat pori, justru jadi bahan favorit untuk bahan produk-produk skincare. Ahli kimia untuk kosmetik pun setuju sama hal ini. Faktanya, sel kulit terluar dikelilingi matrix lipid yang secara alami melindungi kulit dari kekeringan. Sayangnya pelaksanaan tugas si lipid ini akan berubah-ubah, tergantung cuaca dan kondisi si kulit itu sendiri. Kalo kulitnya sehat ya job desc si lipid sebagai barrier alami akan optimal. Nah, mineral oil ini bisa ngebantu tugas si lipid sebagai barrier kulit. Sangat nggak tepat kalo ada yang bilang para ahli nggak rekomen mineral oil. Faktanya sekitar 80 persen produk kosmetik, skincare, perawatan rambut yang beredar di pasaran itu mengandung mineral oil. Dari krim muka, sunblock, makeup remover, sampe deodorant, shampoo, conditioner, dan shaving cream plus produk-produk khusus bayi, semuanya pake mineral oil. Segitu cintanya industri kosmetik atau skincare sama bahan yang satu ini!

           

          Semoga setelah baca klarifikasi ini, nggak parno lagi sama mineral oil ya gaes, karena emang nggak ada yang perlu ditakutin kok. Malah banyak banget keuntungan yang ditawarin sama bahan ini. Mulai dari sifatnya yang melembapkan, nggak menyumbat pori, nggak memicu iritasi, sampe-sampe bakteri atau jamur aja males mampir. Justru minyak organik (dari tumbuhan) lah yang lebih berisiko bermasalah karena rentan rusak. Inilah sebabnya kalo produk kosmetik atau skincare pake minyak organik, mau nggak mau formulanya mesti ada pengawet dan parfum biar rada tersamar kalo minyaknya nggak dalam keadaan sempurna. Padahal kan lebih banyak orang yang alergi sama pengawet dan parfum. Jadi mendingan produk yang ada mineral oil-nya, kan?

          Baca lebih lanjut

          Penggunaan Tea Tree Oil agar tidak menjadi pencetus jerawat - beningbersinar

          Tea Tree, Iya atau Tidak?

          Apa itu pH kulit, Skin Barrier dan seberapa penting dalam memilih Second Cleanser?

          Apa itu pH kulit, Skin Barrier dan seberapa penting dalam memilih Second Cleanser?

          Ilustrasi Purging vs Nggak Cocok - beningbersinar

          Purging vs Nggak Cocok

          Komentar

          Jadilah yang pertama berkomentar.