Pentingnya Menjaga Kulit dari Dampak Buruk Sinar Matahari

Berjemur sedang menjadi kegiatan yang banyak dilakukan orang-orang akhir-akhir ini, banyak manfaat yang kita dapatkan dari sinar matahari tetapi perlu diketahui bahwa banyak pula dampak bahaya bagi kulit kita.
Dalam lapisan epidermis (luar) kulit adalah lapisan yang mengandung sel-sel pigmen melanin. Melanin melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang dapat membakar kulit dan seiring waktu dapat mengurangi elastisitas kulit dan membuat seseorang terlihat tua sebelum waktunya.
Sinar Ultraviolet
Menurut data dari artikel di WHO tahun 2009, sinar ultraviolet merupakan radiasi sinar yang berasal dari matahari, terdapat 3 jenis sinar ultraviolet yang dibagi berdasarkan panjang gelombangnya yaitu:
Sinar UV AMemiliki gelombang sinar paling panjang yaitu 320-400 nm, sinar UV A dianggap sinar ultraviolet paling kuat yang mampu menembus awan dan kaca bahkan saat cuaca mendung ataupun sedang hujan. Selain itu sinar UV A juga dapat menyerap lebih dalam hingga ke lapisan dermis (lapisan setelah epidermis) kulit.
Sinar UV BMemiliki Panjang gelombang 280-320 nm, pembentukan vitamin D pada tubuh adalah hasil dari paparan sinar UV B, sinar UV B hanya mencapai lapisan epidermis kulit. Namun, jika kulit terlalu lama terpapar sinar UV B kulit akan mengalami dampak negative seperti kemerahan, perih karena terbakar dan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap.
Sinar UV CMemiliki Panjang gelombang 100-280 nm, merupakan sinar paling berbahaya bagi kulit. Namun, pancaran sinar UV C tidak akan mencapai tanah karena sinar UV C tidak mampu menembus lapisan ozon.
Ketika sinar matahari melewati atmosfer, semua UVC dan sekitar 90% radiasi UVB diserap oleh ozon, uap air, oksigen, dan karbon dioksida. Radiasi UVA kurang terpengaruh oleh atmosfer. Oleh karena itu, radiasi UV yang mencapai permukaan bumi sebagian besar terdiri dari UVA dengan komponen UVB kecil.
Lalu dampak negative apa saja yang terasa dari paparan sinar ultraviolet pada kulit?
1. Warna kulit menjadi gelap.
Pigmentasi kulit adalah faktor lain yang mempengaruhi respons kita terhadap paparan sinar matahari. Saat kulit terpapar sinar matahari kulit kita memproduksi pigmen lebih gelap yang merupakan perlindungan alami untuk mencegah kerusakan kulit lebih lanjut.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa dalam lapisan epidermis (luar) kulit adalah lapisan yang mengandung sel-sel pigmen melanin. Melanin inilah melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang dapat membakar kulit. Meski begitu, jika dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus, pigmen ini tidak akan mampu lagi untuk melindungi atau mencegah kerusakan pada kulit sehingga akan berdampak pada kanker kulit.
2. Penuaan pada kulit
Dikutip dari jurnal penelitian di US National Library of Medicine yang berjudul Effect of the sun on visible clinical signs of aging in Caucasian skin, menunjukkan bahwa dampak dari sinar UV sangat besar bagi munculnya penuaan dini pada kulit. Sinar UV merusak kolagen dan jaringan elastis di kulit, sehingga menjadi rapuh dan tidak kembali ke bentuk semula, yang akhirnya membuat kulit menjadi kendur dan muncul keriput.
3. Kanker kulit
Menurut Dr Carey A. Bligard (Dermatologist di Fort Dodge) konsekuensi terburuk dari paparan sinar matahari jangka panjang adalah perkembangan kanker kulit. Karena kerusakan akibat sinar matahari pada kulit berkembang selama bertahun-tahun, semakin tua Anda, semakin besar risiko terkena kanker kulit. Terdapat 3 jenis kanker kulit yang terjadi akibat paparan sinar matahari (diurut berdasarkan seberapa sering terjadinya):
Basal Cell Carcinoma (BCC)
Jenis kanker kulit ini hampir selalu terjadi pada kulit yang rusak akibat sinar matahari dan biasanya berwarna merah muda, mengkilap dan terangkat. Karena kulitnya menjadi sangat lunak, ia dapat dengan mudah terluka Kanker ini biasanya muncul sebagai benjolan lunak putih atau bercak bersisik cokelat di bagian tubuh yang terkena sinar matahari, seperti wajah dan leher. Penanganan berupa krim resep atau operasi untuk mengangkat kanker.
Meskipun BCC umumnya tidak menyebar, ia menjadi lebih besar dan lebih dalam dari waktu ke waktu dan dapat menjadi masalah jika diabaikan.
Squamous Cell Carcinoma (SCC)
Kanker kulit ini juga disebabkan oleh paparan sinar matahari, tetapi juga dapat terjadi pada bekas luka bakar (baik panas atau radiasi) atau dari bisul kronis pada kulit. Dalam sejumlah kecil kasus, SCC dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan (jarang) ke organ lain. Dr Bligard mengatakan ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan mungkin memerlukan perawatan bedah khusus, seperti Bedah Mohs, untuk pengangkatan, jika mereka besar atau di daerah yang sulit diobati.
Melanoma ganas
Melanoma adalah kanker kulit yang paling jarang terjadi, tetapi meningkat setiap tahun, terutama pada wanita muda berusia antara 18 dan 29 tahun karena tingginya tingkat penggunaan tanning bed pada populasi ini. Melanoma sangat berbahaya dan dapat terjadi di mana saja di mana terdapat sel-sel penghasil pigmen, termasuk seluruh kulit (tidak harus berada di area yang langsung terkena sinar matahari, tetapi paparan sinar matahari meningkatkan risiko), tahi lalat, tanda lahir dan mata. Ini dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan ke luar ke organ lain, termasuk otak, paru-paru dan hati. Melanoma jauh lebih umum pada keluarga dengan riwayat tahi lalat abnormal atau melanoma ganas. Mereka yang memiliki melanoma memiliki risiko yang signifikan untuk mengembangkan melanoma lainnya, jadi Dr. Bligard merekomendasikan pemeriksaan kulit secara teratur.
Lalu bagaimana cara agar kita tidak terkena dampak negative dari Sinar matahari?
Gunakan SUNBLOCK! Kerusakan pada kulit yang terjadi akibat paparan sinar UV dapat dicegah dengan menggunakan Tabir surya, diterapkan 15-20 menit sebelum beraktifitas diluar ruangan dan diaplikasikan kembali setiap 1-2 jam.
Dosis dan Cara Pemakaian Sunblock juga harus diperhatikan agar Sunblock dapat bekerja sempurna melindungi kulit wajahmu, jangan lupa diaplikasikan keseluruh tubuh juga ya agar kulit tubuh yang terkena sinar matahari dapat terlindungi.
Jadi, masih berani keluar rumah tanpa pakai Sunblock?
Izzatur Rahmah — November 11 2020
Selama ini fokusnya cuma pakai sunblock untuk wajah. Tapi tangan ga pernah dikasih sunblock. Jadilah wajah cerah, tapi tangan dekiiilll. huhuhu. Baru-baru ini udah nyoba pakai sunblock tapi tetep aja kalau udah dekil mah susah ilangnya.