Sheet Mask

Bagian perawatan kulit yang paling mudah, nyaman, dengan hasil yang instan pula!
Langkahnya cukup sederhana, sekadar buka kemasan, templok ke wajah.
Jadi, apa sih yang membuat Sheet Mask jadi demikian penting bagi kemaslahatan warga #kinclongunited?
Sheet Mask, baik yang berbahan dasar cellulose, cotton, silk, tencel, bahkan hydrogel sebenarnya hanya alat perantara saja. Yang penting adalah materi pembuat basah si topeng ini, yaitu Serum atau Ampoule aktif yang terkandung di dalam kemasannya.
Bayangin ya, biasanya kita pakai serum cuma seukuran kedelai aja. Sementara Sheet Mask rata-rata berisi Serum 20-30ml banyaknya!
Beberapa masker dilengkapi cairan serum/ampoule tambahan terpisah yang harus dipakai sebelum/sesudah masker diaplikasikan ke wajah (banyak variasinya). Ada juga yang disertai facial oil untuk dioles sebelum upacara penemplokan.
Rata-rata penggunaan masker berkisar antara 30-45 menit (tergantung jenis sheetmask, jenis kulit dan kondisinya saat itu. Jika "kehausan" bisa lebih cepat menyerap). Adanya lembar topeng ini memaksa seluruh cairan untuk masuk ke bawah permukaan kulit, dan menetap di sana. Sehingga ini adalah waktu yang tepat, untuk "memaksa" kulit menelan bulat-bulat berbagai nutrisi, air, kelembapan, vitamin dll, yang biasanya sulit diserap dengan sempurna.
Nah, jadi enaknya gimana urutannya yang paling baik?
Ini nggak wajib, bukan berarti yang paling benar, tapi sejauh pengalaman saya, beginilah cara paling efektif mengembalikan kekinclongan kulit. Dan terutama - kelembapan.
Terserah kalau mau dibalik-balik, cara orang beda-beda kok. Pakai logika aja, eksperimen sendiri untuk menemukan yang paling disukai. Saya jarang maskeran di pagi hari, jadi dibawah ini patokan buat malam.
- Double cleansing.
- Exfoliating Toner. Cari yang paling keras (supaya kulit mati tuntas terangkat, masker bisa diserap maksimal)
- Pre-serum. Cari yang paling rich (kalau ada)
- Hydrating Toner. Sekali lagi, cari yang paling rich (kalau ada), yang biasanya terasa terlalu pliket di kulit.
-
Serum. Saya biasanya tiap malam pakai 2-3 jenis serum sekaligus. Pada saat sheetmasking, biasanya pilih yang paling repairing, whitening, nourishing, tergantung lagi pengennya gimana.
Meski sampai sekarang belum juga kejadian, copot masker ndilalah jadi mirip Miranda Kerr.
- Banyak yang nggak setuju ini, tapi saya suka oles Facial Oil setelah Serum. Sekalian agak banyak, supaya nanti terpaksa masuk ke pori-pori oleh tekanan masker.
- Templok si masker. Karena ini seharusnya step Emulsion, maka (kalau lagi malas, hampir selalu) Emulsion bisa di skip saat ini.
- Setelah beberapa saat, copot masker, JANGAN DIBILAS LAGI YAAA. Biasanya masih ada sisa serum yang belum terserap, tepuk-tepuk lembut sampai meresap sempurna. Kalau saya, cara mendeteksi masker udah siap diangkat/belum adalah dengan cek area yang biasanya paling berminyak (t-zone, berminyak karena dia justru yang paling kehausan) atau daerah tepian sheetmask. Kalau mulai terasa mengering apalagi sampai mulai terangkat mengelupas dari tempelan awalnya, berarti sudah siap dilepas.
- Kalau rajin lanjut Emulsion, kalau malas sedang kambuh ya lanjut cream yang biasa digunakan.
- Ini step wajib jangan diskip : pakai sleeping mask! Supaya semua hydration, nourishment, vitamins tersegel sempurna dibawah permukaan kulit selama kita tidur malam.
- Cek kulit pas bangun pagi. Pastiiii kenyal kenyul seperti si Cemplon. Dan pori-pori pada mingkem!
Selamat mencoba dan jadi anggota #rakyatjelita! Kasih tau dong hasilnya gimana ya, pengen juga denger kisah-kisah #bahagiabeningbersinar kan.
Atau pilah-pilih sheetmask paling menyenangkan? Silakan klik di sini